Sabtu, 27 Juli 2013

membaca sambil tengkurap dapat merusak mata

Membaca sambil tidur
Gangguan akibat kebiasaan ini lebih dikarenakan berkurangnya jarak mata pada objek yang tidak sesuai dengan jarak idealnya. Jarak ideal mata untuk membaca ialah 30 cm. Apabila mata dipaksa untuk tetap fokus pada jarak pandang kurang dari 30 cm hal ini akan membuat mata menjadi mudah lelah sehingga potensi erkena rabun semakin besar. ( http://kedaiinfo.blogspot.com )

Posisi membaca sambil berbaring memang menyenangkan dan sedikit lebih rileks, namun posisi ini sangat tidak baik meskipun terasa nyaman dan santai. namun apalah gunanya serasa santai namun efek yang di tibulkan sangat besar terhadap kesehatan mata kita salah satu resikonya mata akan menjadi minus atau slinder. sebenarnya hal besar yang membuat mata kita menjadi beresiko minus atau slinder bukanlah pada posisi tidurnya tetapi melainkan arah lampunya atau cahaya lampunya yang tidak merata diterima oleh retina mata kita. ( http://26nuril9a.wordpress.com )
· Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, tapi bukan posisi tidurnya yang jadi penyebab utama, melainkan arah lampunya.
Saat tiduran, cahaya dari lampu menjadi tidak merata, beda dengan saat membaca sambil duduk. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mengalami gangguan minus ataupun silinder.

· Mata minus atau silinder akibat membaca sambil tiduran itu tidak bisa dicegah hanya dengan makan wortel. Wortel memang mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan, tapi tidak bisa mencegah gangguan mata secara langsung jika tidak dibarengi cara membaca yang benar.

· Cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal sekitar 25-30 cm.

· Untuk pencahayaan, disarankan menggunakan penerangan dengan bola lampu 40 watt yang berfilter. Sinar lampu harus terpusat ke bacaan dengan baik.

· Jika tetap ingin membaca sambil tiduran, sebaiknya gunakan bantal untuk menyangga puggung sampai kepla agar tetap tegak. Hindari membaca sambil tengkurap karena menghambat aliran darah dari leher ke otak serta tekanan ke mata meningkat.

· Waktu untuk membaca paling lama satu jam. Jika ingin melanjutkan, selingi dengan istirahat minimal 15 menit.

· Saat beristirahat setelah membaca, disarankan mengalihkan penglihatan ke objek alami yang hijau atau biru seperti tanaman atau langit. Ini akan mengembalikan fungsi warna pada mata menjadi normal kembali setelah menatap bacaan.

·  Alangkah baiknya jika kita memilih bahan bacaan yang memiliki ukuran huruf yang nyaman di mata, tidak terlalu kecil dan terlalu rapat. Ini terutama penting untuk bacaan anak-anak.

· Bahan bacaan anak-anak juga harus memiliki kontras warna yang sesuai dengan umurnya.

· Terakhir, hindari membaca saat di kendaraan karena tidak stabil dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.
- See more at: http://www.perempuan.com/read/membaca-sambil-tidur#sthash.Xkv90iL2.dpuf
· Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, tapi bukan posisi tidurnya yang jadi penyebab utama, melainkan arah lampunya.
Saat tiduran, cahaya dari lampu menjadi tidak merata, beda dengan saat membaca sambil duduk. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mengalami gangguan minus ataupun silinder.

· Mata minus atau silinder akibat membaca sambil tiduran itu tidak bisa dicegah hanya dengan makan wortel. Wortel memang mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan, tapi tidak bisa mencegah gangguan mata secara langsung jika tidak dibarengi cara membaca yang benar.

· Cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal sekitar 25-30 cm.

· Untuk pencahayaan, disarankan menggunakan penerangan dengan bola lampu 40 watt yang berfilter. Sinar lampu harus terpusat ke bacaan dengan baik.

· Jika tetap ingin membaca sambil tiduran, sebaiknya gunakan bantal untuk menyangga puggung sampai kepla agar tetap tegak. Hindari membaca sambil tengkurap karena menghambat aliran darah dari leher ke otak serta tekanan ke mata meningkat.

· Waktu untuk membaca paling lama satu jam. Jika ingin melanjutkan, selingi dengan istirahat minimal 15 menit.

· Saat beristirahat setelah membaca, disarankan mengalihkan penglihatan ke objek alami yang hijau atau biru seperti tanaman atau langit. Ini akan mengembalikan fungsi warna pada mata menjadi normal kembali setelah menatap bacaan.

·  Alangkah baiknya jika kita memilih bahan bacaan yang memiliki ukuran huruf yang nyaman di mata, tidak terlalu kecil dan terlalu rapat. Ini terutama penting untuk bacaan anak-anak.

· Bahan bacaan anak-anak juga harus memiliki kontras warna yang sesuai dengan umurnya.

· Terakhir, hindari membaca saat di kendaraan karena tidak stabil dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.
- See more at: http://www.perempuan.com/read/membaca-sambil-tidur#sthash.Xkv90iL2.dpuf
Bagi sebagian orang, membaca sambil tidur lebih nyaman daripada membaca sambil duduk. Mereka akan merasa lebih rileks dan lebih bisa menikmati apa yang dibaca. Tapi ternyata, aktifitas ini bukan tanpa resiko. Berikut fakta mengenai membaca sambil tidur.

· Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, tapi bukan posisi tidurnya yang jadi penyebab utama, melainkan arah lampunya.
Saat tiduran, cahaya dari lampu menjadi tidak merata, beda dengan saat membaca sambil duduk. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mengalami gangguan minus ataupun silinder.

· Mata minus atau silinder akibat membaca sambil tiduran itu tidak bisa dicegah hanya dengan makan wortel. Wortel memang mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan, tapi tidak bisa mencegah gangguan mata secara langsung jika tidak dibarengi cara membaca yang benar.

· Cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal sekitar 25-30 cm.

· Untuk pencahayaan, disarankan menggunakan penerangan dengan bola lampu 40 watt yang berfilter. Sinar lampu harus terpusat ke bacaan dengan baik.

· Jika tetap ingin membaca sambil tiduran, sebaiknya gunakan bantal untuk menyangga puggung sampai kepla agar tetap tegak. Hindari membaca sambil tengkurap karena menghambat aliran darah dari leher ke otak serta tekanan ke mata meningkat.

· Waktu untuk membaca paling lama satu jam. Jika ingin melanjutkan, selingi dengan istirahat minimal 15 menit.

· Saat beristirahat setelah membaca, disarankan mengalihkan penglihatan ke objek alami yang hijau atau biru seperti tanaman atau langit. Ini akan mengembalikan fungsi warna pada mata menjadi normal kembali setelah menatap bacaan.

·  Alangkah baiknya jika kita memilih bahan bacaan yang memiliki ukuran huruf yang nyaman di mata, tidak terlalu kecil dan terlalu rapat. Ini terutama penting untuk bacaan anak-anak.

· Bahan bacaan anak-anak juga harus memiliki kontras warna yang sesuai dengan umurnya.

· Terakhir, hindari membaca saat di kendaraan karena tidak stabil dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.

- See more at: http://www.perempuan.com/read/membaca-sambil-tidur#sthash.D23hYMpn.dpuf
Bagi sebagian orang, membaca sambil tidur lebih nyaman daripada membaca sambil duduk. Mereka akan merasa lebih rileks dan lebih bisa menikmati apa yang dibaca. Tapi ternyata, aktifitas ini bukan tanpa resiko. Berikut fakta mengenai membaca sambil tidur.

· Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, tapi bukan posisi tidurnya yang jadi penyebab utama, melainkan arah lampunya.
Saat tiduran, cahaya dari lampu menjadi tidak merata, beda dengan saat membaca sambil duduk. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mengalami gangguan minus ataupun silinder.

· Mata minus atau silinder akibat membaca sambil tiduran itu tidak bisa dicegah hanya dengan makan wortel. Wortel memang mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan, tapi tidak bisa mencegah gangguan mata secara langsung jika tidak dibarengi cara membaca yang benar.

· Cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal sekitar 25-30 cm.

· Untuk pencahayaan, disarankan menggunakan penerangan dengan bola lampu 40 watt yang berfilter. Sinar lampu harus terpusat ke bacaan dengan baik.

· Jika tetap ingin membaca sambil tiduran, sebaiknya gunakan bantal untuk menyangga puggung sampai kepla agar tetap tegak. Hindari membaca sambil tengkurap karena menghambat aliran darah dari leher ke otak serta tekanan ke mata meningkat.

· Waktu untuk membaca paling lama satu jam. Jika ingin melanjutkan, selingi dengan istirahat minimal 15 menit.

· Saat beristirahat setelah membaca, disarankan mengalihkan penglihatan ke objek alami yang hijau atau biru seperti tanaman atau langit. Ini akan mengembalikan fungsi warna pada mata menjadi normal kembali setelah menatap bacaan.

·  Alangkah baiknya jika kita memilih bahan bacaan yang memiliki ukuran huruf yang nyaman di mata, tidak terlalu kecil dan terlalu rapat. Ini terutama penting untuk bacaan anak-anak.

· Bahan bacaan anak-anak juga harus memiliki kontras warna yang sesuai dengan umurnya.

· Terakhir, hindari membaca saat di kendaraan karena tidak stabil dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.
- See more at: http://www.perempuan.com/read/membaca-sambil-tidur#sthash.Xkv90iL2.dpuf
Bagi sebagian orang, membaca sambil tidur lebih nyaman daripada membaca sambil duduk. Mereka akan merasa lebih rileks dan lebih bisa menikmati apa yang dibaca. Tapi ternyata, aktifitas ini bukan tanpa resiko. Berikut fakta mengenai membaca sambil tidur.

· Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, tapi bukan posisi tidurnya yang jadi penyebab utama, melainkan arah lampunya.
Saat tiduran, cahaya dari lampu menjadi tidak merata, beda dengan saat membaca sambil duduk. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mengalami gangguan minus ataupun silinder.

· Mata minus atau silinder akibat membaca sambil tiduran itu tidak bisa dicegah hanya dengan makan wortel. Wortel memang mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan, tapi tidak bisa mencegah gangguan mata secara langsung jika tidak dibarengi cara membaca yang benar.

· Cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal sekitar 25-30 cm.

· Untuk pencahayaan, disarankan menggunakan penerangan dengan bola lampu 40 watt yang berfilter. Sinar lampu harus terpusat ke bacaan dengan baik.

· Jika tetap ingin membaca sambil tiduran, sebaiknya gunakan bantal untuk menyangga puggung sampai kepla agar tetap tegak. Hindari membaca sambil tengkurap karena menghambat aliran darah dari leher ke otak serta tekanan ke mata meningkat.

· Waktu untuk membaca paling lama satu jam. Jika ingin melanjutkan, selingi dengan istirahat minimal 15 menit.

· Saat beristirahat setelah membaca, disarankan mengalihkan penglihatan ke objek alami yang hijau atau biru seperti tanaman atau langit. Ini akan mengembalikan fungsi warna pada mata menjadi normal kembali setelah menatap bacaan.

·  Alangkah baiknya jika kita memilih bahan bacaan yang memiliki ukuran huruf yang nyaman di mata, tidak terlalu kecil dan terlalu rapat. Ini terutama penting untuk bacaan anak-anak.

· Bahan bacaan anak-anak juga harus memiliki kontras warna yang sesuai dengan umurnya.

· Terakhir, hindari membaca saat di kendaraan karena tidak stabil dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.

- See more at: http://www.perempuan.com/read/membaca-sambil-tidur#sthash.D23hYMpn.dpuf
Bagi sebagian orang, membaca sambil tidur lebih nyaman daripada membaca sambil duduk. Mereka akan merasa lebih rileks dan lebih bisa menikmati apa yang dibaca. Tapi ternyata, aktifitas ini bukan tanpa resiko. Berikut fakta mengenai membaca sambil tidur.

· Membaca sambil berbaring memang bisa menyebabkan gangguan mata minus atau silinder, tapi bukan posisi tidurnya yang jadi penyebab utama, melainkan arah lampunya.
Saat tiduran, cahaya dari lampu menjadi tidak merata, beda dengan saat membaca sambil duduk. Hal inilah yang bisa menyebabkan mata mengalami gangguan minus ataupun silinder.

· Mata minus atau silinder akibat membaca sambil tiduran itu tidak bisa dicegah hanya dengan makan wortel. Wortel memang mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan, tapi tidak bisa mencegah gangguan mata secara langsung jika tidak dibarengi cara membaca yang benar.

· Cara membaca yang benar adalah dengan duduk tegap, yaitu tubuh dan kepala tegak sedangkan mata mengarah ke bacaan dengan jarak ideal sekitar 25-30 cm.

· Untuk pencahayaan, disarankan menggunakan penerangan dengan bola lampu 40 watt yang berfilter. Sinar lampu harus terpusat ke bacaan dengan baik.

· Jika tetap ingin membaca sambil tiduran, sebaiknya gunakan bantal untuk menyangga puggung sampai kepla agar tetap tegak. Hindari membaca sambil tengkurap karena menghambat aliran darah dari leher ke otak serta tekanan ke mata meningkat.

· Waktu untuk membaca paling lama satu jam. Jika ingin melanjutkan, selingi dengan istirahat minimal 15 menit.

· Saat beristirahat setelah membaca, disarankan mengalihkan penglihatan ke objek alami yang hijau atau biru seperti tanaman atau langit. Ini akan mengembalikan fungsi warna pada mata menjadi normal kembali setelah menatap bacaan.

·  Alangkah baiknya jika kita memilih bahan bacaan yang memiliki ukuran huruf yang nyaman di mata, tidak terlalu kecil dan terlalu rapat. Ini terutama penting untuk bacaan anak-anak.

· Bahan bacaan anak-anak juga harus memiliki kontras warna yang sesuai dengan umurnya.

· Terakhir, hindari membaca saat di kendaraan karena tidak stabil dan memaksa otot mata bekerja lebih keras.

- See more at: http://www.perempuan.com/read/membaca-sambil-tidur#sthash.D23hYMpn.dpuf